Advertisemen
Aktivitas pekerja di pabrik Rolls-Royce di Eropa. (Rolls-Royce Deutschland/Rolls-Royce plc via The Guardian)Majalahfokus.Net - Perusahaan raksasa manufaktur mesin Rolls-Royce melayangkan permohonan maaf di pengadilan. Permohonan maaf itu di ucapannya ketika ketahuan membayar suap dalam bentuk mobil mewah serta uang cash belasan miliar kepada pemangku jabatan demi melancarkan bisnis mereka di enam negara. Yang mengagetkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang mereka suap, serta negara lainnya seperti Rusia dan Tiongkok.
Perusahaan multinasional yang berbasis di Inggris itu menyatakan hal tersebut di pengadilan tinggi London, Inggris, pada Selasa (17/1). Permohonan maaf tersebut dikeluarkan sehari setelah mereka setuju membayar pinalti sebesar Rp 11 triliun untuk menyelesaikan tuduhan suap yang berlangsung bertahun-tahun itu.
Jumlah beberapa pinalti yang dibayarkan tersebut seiring penyelidikan dari tiga negara, yaitu Inggris, Amerika Serikat, dan Brazil. Ketiga negara ini, lima tahun yang lalu, melayangkan tuduhan kalau Rolls-Royce menyewa makelar untuk membayarkan suap demi memenangkan tender.
”Ini adalah penyelidikan individual terbesar yang di lakukan SFO sampai saat ini,” ujar Richard Whittam, pengacara untuk Serious Fraud Office (SFO) atau lembaga antikorupsi Inggris yang menyelidiki kasus-kasus suap di dunia.
Terungkap sudah dari hasil penyelidikan praktek suap Rolls - Royce memberikan USD 2.25 Juta dan sebuah mobil Rolls-Royce Silver Spirit kepada individual demi mengamankan kontrak Rolls-Royce
Pembelian mesin Jet Trent 700 merupakan kontrak yang digunakan untuk Garuda Indonesia. Selain itu, Rolls-Royce juga menyuap perwakilan dari peserta lelang lain agar mereka gagal mengikuti tender dengan alasan teknis, Kegagalan itu menyebabkan tender Rolls-Royce berjalan mulus. Sayang, tidak diungkapkan kapan penyuapan itu dilakukan dan siapa yang mendapatkan uang serta mobil haram tersebut. Selain di Indonesia, penyuapan serupa juga terjadi di Thailand, India, Nigeria, Tiongkok, dan Rusia. (Red/Jps)
Advertisemen