Advertisemen
Majalahfokus.net - Gubernur Jatim, Dr. H. Soekarwo, meminta aparat pokok yang bertugas dalam pelaksanaan mudik lebaran seperti Dinas Perhubungan (Dishub) dan Polri, mencari model atau identitas pelayanan terbaru yang sesuai bagi pemudik, terutama saat mengalami kemacetan. Diantaranya dengan memberi pelatihan bagi petugas di lapangan. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk pelayanan maksimal bagi para pemudik.
“Pelayanan ini masalah mendasar, petugas harus ramah dan senantiasa tersenyum jangan sampai petugas kokmukanya seram,” terang Pakde Karwo, sapaan akrab Gubernur Jatim saat menghadiri Rapat Koordinasi/Rakor Persiapan Penyelenggaraan Angkutan Lebaran Terpadu Prov. Jatim Tahun 2017 di Hotel Shangri-La Surabaya, Senin kemarin, (12/6).
Menurut Pakde Karwo, berdasarkan hasil pengamatan tahun lalu, banyak pemudik yang merasa senang dan berterimakasih karena di saat macet panjang, petugas dengan ramah memberikan makanan dan minuman serta bantuan bagi para pemudik. “Ternyata macet tidak masalah bila pelayananan baik, petugas memperdulikan dan melayani dengan baik. Jadi pemudik merasa tidak sendiri,” terangnya.
Gubernur juga meminta bantuan Bupati/Walikota, untuk memberikan pelayanan maksimal di daerahnya masing-masing. Dinas Kesehatan juga diminta menggerakkan layanan kesehatan seperti posko-posko kesehatan, puskesmas 24 jam, ponkesdes, serta rumah sakit terutama spesialis orthopedi. Ini penting dilakukan agar pemudik tidak stress saat menghadapi kemacetan. “Semakin nampak pelayanan kesehatan di jalanan, semakin berkurang pemudik yang stress. 80 persen orang sakit karena jiwanya yang sakit,” katanya
Selain kepada aparat pokok, Gubernur juga menghimbau pada aparat penunjang seperti Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional V Surabaya (BBPJN V) untuk rutin melakukan cek kondisi jalan. Kemudian, bagi pengusaha angkutan umum agar melakukan pengecekan kondisi armadanya sebelum petugas dari Dishub melakukan pengecekan atau ramp check. Ini dilakukan sebagai bagian memberikan kepastian bagi penumpang. Selain itu, Gubernur juga meminta bantuan kepada Menteri Perhubungan untuk menyediakan 19 rest area untuk jembatan timbang.
Di akhir, Pakde Karwo berharap unsur pengusaha memberikan dukungan dan bantuan dalam pelaksanaan mudik tahun ini. “Kepada para pengusaha, bila ingin usahanya lancar, bantulah minuman atau makanan bagi pemudik di rest area, tapi kalau tidak kami juga sudah siap,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Prov. Jatim, Ir. Wahid Wahyudi, MT, mengatakan, berdasarkan hasil operasi besar-besaran Dishub Jatim mulai Januari 2017, untuk angkutan di jalan raya dari 38.818 kendaraan yang dicek, sebanyak 20 persen tidak layak jalan. Kemudian di terminal, dari 21.344 kendaraan yang dicek, ada 25 persen yang tidak layak jalan.
Jumlah Pemudik Naik
Pada kesempatan ini, Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan RI, Wahju Satrio Utomo mengatakan, Tahun 2017 ini jumlah pemudik di Indonesia baik melalui angkutan umum maupun kendaraan pribadi, diprediksi meningkat. Dibandingkan Tahun 2016 lalu, pemudik yang menggunakan angkutan udara naik 9,80 persen, kereta api naik 7,16 persen dan penyeberangan laut naik 4,57 persen. Sedangkan angkutan bis turun 2,11 persen. Sedangkan angkutan pribadi, untuk mobil pribadi naik 12,01 persen dan sepeda motor naik 15,42 persen.
Sedangkan kesiapan sarana transportasi Tahun 2017, untuk bus (AKAP, AKDP, Pariwisata) disiapkan 48.790 bus atau naik 2.312 bus dari tahun lalu. Untuk penyeberangan laut, disediakan 1.278 kapal dengan rincian 26 kapal PELNI, 28 kapal ro-ro swasta, 74 kapal swasta, 1.049 kapal swasta jarak dekat dan 101 kapal perintis. Untuk pesawat udara disiapkan 532 pesawat udara yang diopersikan 14 perusahaan penerbangan. Sementara itu untuk angkutan kereta api, disiapkan lokomotif siap operasi sebanyak 453 lokomotif, dengan jumlah kereta api regular sebanyak 333 kereta dengan tambahan lebaran dan TS K3 Premium sehingga berjumlah 379 kereta.
Mengantisipasi arus mudik, Kemenhub RI terus melakukan beberapa langkah seperti ramp check dengan melaksanakan tes uji kesehatan dan tes narkoba bagi seluruh awak, serta tes kelaikan sarana moda transportasi, pengawasan terhadap harga dan jumlah tiket agar tidak melebihi kapasitas, dan pendirian posko penanganan angkutan lebaran. “Kami menghimbau masyarakat menghindari waktu mudik di saat puncak arus mudik yakni 22-24 Juni 2017 sehingga bisa mengurangi kepadatan,” ungkapnya.
Polri/TNI Siap Amankan Jalur Mudik
Sementara itu, Wadirlantas Polda Jatim, AKBP M. Sabilul Alif mengatakan, personel Polri dibantu TNI siap mengamankan jalur mudik lebaran. Termasuk beberapa titik yang dianggap rawan kejahatan. Polri juga akan mengerahkan pasukan Brimob di beberapa wilayah yang rawan kejahatan (bajing loncat, penodongan dan jambret) di beberapa titik rawan seperti Jati Peteng Kab. Tuban, Taman Nasional Baluran Kab. Situbondo, Gunung Gumitir Kab. Jember dan Monumen Gubernur Suryo Kab. Ngawi masing-masing berjumlah satu SST.
Polda Jatim dan jajaran yang bertugas untuk pengamanan lebaran taun ini berjumlah 12.633 personil, dengan rincian personil Polda Jatim berjumlah 940 personil dan polres jajaran berjumlah 11.693 personil. Pengamanan ini juga dibantu unsur TNI sebanyak 1.450 personel dan instansi samping berjumlah 6.035 personel. Instansi samping ini diantaranya terdiri dari Dinas Kesehatan, ORARI, pramuka dan organda.
(C*08/dewi).
Advertisemen