Advertisemen
Majalahfokus.net - Wisata Religi Sunan Ampel yang berada di jalan KH Mas Mansyur Kel. Ampel, Kec. Semampir, Surabaya, menjadi tempat kunjungan perziarah dari berbagai daerah. Ramainya pengunjung, dimanfaatkan oleh pedagang dan pengurus LPBA Ampel untuk mengais rezeki dengan menyediakan tempat pedagang dengan sistem Sewa.
Mahmud seorang pedagang warung kopi yang sudah berdagang sejak 22 Tahun silam yang merupakan warga Ampel merasakan dampak pembongkaran itu. Pedagang yang pernah di tempatkan pengurus Masjid Lama yang sudah almarhum bernama Gus Nuh mendapatkan pembongkaran yang sepihak saja.
Mahmud mengatakan, Adanya pembongkaran ini seperti ada yang iri terhadap saya. Sebelumnya saya juga mendapatkan surat pembongkaran, lalu saya didatangi seseorang agar supaya saya meminta maaf kepada Gus Hifni.
"Seseorang datang kalo saya di suruh minta maaf kepada Gus Hifni. Kalau tidak mau minta maaf Warung Pak Mahmud akan di Bongkar. Bagaimana pun juga saya berperan aktif dalam Melestarikan dan Memakmurkan Wisata Religi Sunan Ampel sejak 22 Tahun silam," Cetus Warga Nyamplungan ini, Jum'at (2/7/2017).
Secara terpisah, Gus Zeed selaku Nazir Masjid Ampel saat ditemui di kediamannya Sukodono mengungkapkan, Jika Warung Pak Mahmud tidak menggangu para peziarah jalan menuju Makam Sunan Ampel ya sudah.
"Pak Mahmud jualan saja, Apa yang dilakukan Pengurus LPBA ini sudah Zholim, Sebagai seorang Pengurus LPBA seharusnya menyediakan tempat lebih dulu sebelum membongkar ," Imbuh Gus Zeed dengan santun.
Deketahui, Lokasi yang digunakan Lapak Mahmud tidak mengganggu aktivitas para peziarah yang hendak menuju Makam Sunan Ampel, Karena posisi lapaknya berada masuk kedalam kampung Kejeron Gang IV. Bahkan dahulunya sebuah musholla perempuan, Kini dijadikan tempat Komersil seperti Penginapan, Kantin, dan lain sebagainya. Sedangkan Pedagang yang berada disepanjang jalan menuju Makam Sunan Ampel jelas - jelas mengganggu para Peziarah, Malah dibiarkan begitu saja menjamur. BERSAMBUNG.
(C*08)
Advertisemen