-->

Label

    Video Terpopuler

    Artikel Pilihan

    Iklan

    Slider

    Indeks Berita

    Labels

    Bude Karwo : Kurikulum TK Tidak Boleh Digunakan untuk memPressure Anak

    Advertisemen

    Majalahfokus.net - Pola asuh anak Taman Kanak-kanak kurikulumnya tidak boleh mem-pressure anak dengan membebani bisa baca – tulis. Hal ini sudah menjadi keputusan UNESCO. 

    Demikian, disampaikan Dra Hj Nina Soekarwo, M.Si yang lebih akrab disapa Budhe Karwo selaku Penasehat DPD GOPTKI Provinsi Jawa Timur pada saat membuka Rakerda dan HUT ke-60 GOPTKI, di ruang Bhinaloka Adhikara Kantor Gubernur Jatim Jl Pahlawan no 110 Surabaya, Selasa (23/5).

    Oleh karena itu, lanjut Bude Karwo, perlu dilakukan sinkronisasi antara tiga komponen, yakni diknas, Gabungan Organisasi Penyelenggara Taman Kanak-kanak Indonesia (GOPTKI), dan IGTKI (Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia) untuk sama-sama berjuang, agar dapat melahirkan kebijakan yang tidak membebani anak usia dini.

    “Lulusan TK tidak harus bisa baca-tulis. Dampaknya kontra produktif, menjadikan  pressure tinggi bagi anak, sebab anak-anak dibebani melebihi dari kapasitasnya”ujarnya.

    Dalam kesempatan ini, Bude Karwo juga mengingatkan pembangunan karakter, yang harus dimulai sejak usia dini, masa emas perkembangan anak. Tujuannya untukmewujudkan pembentukan karakter anak yang berbasis pada kultur budaya bangsa.

     “Membangun karakter hendaknya dilakukan dengan membiasakan mendidik anak dengan hal-hal yang baik-baik saja, jangan membentak, jangan diajak berpikir negatif, dan jangan diajak berbohong,” tambahnya.   

    Ditambahkan, pengembangan karakter di TK agar dimulai dengan membangun potensi nilai-nilai spritual, mengasah dan membangkitkan kecerdasan emosional dan intelektual melalui pendidikan yang utuh dan menyeluruh (holistik). Anak-anak perlu diajarkan dengan cara bermain, tetapi bermain yang diarahkan. Melalui cara seperti itu, mereka belajar bersosialisasi berada dalam kelompok, problem solving (memecahkan masalah), negosiasi, manajemen waktu, dan hal-hal kewajiban sosial lainnya. 

    “Dengan belajar sambil bermain, anak tidak merasa dipaksa untuk belajar. Saat bermain, otak anak berada dalam keadaan yang tenang, sehingga pendidikan bisa masuk dan tertanam dengan baik,” ujarnya.

    Budhe Karwo juga berpesan agar DPD GOPTKI Provinsi Jatim sebagai mitra pemerintah agar terus melakukan inovasi-inovasi dalam membina dan mengembangkan pendidikan Taman Kanak-kanak dan membantu meningkatkan kualitas generasi penerus anak bangsa. Hal itu sesuai dengan misi yang diembannya, meningkatkan peran sertanya dalam mengembangkan kemajuan  pendidikan anak usia  dini, khususnya Taman Kanak-kanak. 

    Seide dengan Hj. Nina Soekarwo, Sekda Provinsi Jatim Dr H Akhmad Sukardi, MM mengatakan, untuk menjadikan anak yang berkarakter memang harus dimulai sejak usia dini, usia yang sangat menentukan kualitas SDM di masa depan. 
    Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. Maka, pemprov Jatim dibawah kepemimpinan Gubernur Pakde Karwo dan Wakil Gubernur Gus Ipul memberikan perhatian yang sangat besar terhadap pendidikan karakter. 

    Karakter bangsa dimulai dari pendidikan anak usia dini, baik formal maupun non formal. Disini, peran DPD GOPTKI Provinsi Jatim termasuk para gurunya sangat penting dalam mendorong peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).

    Oleh karena itu, DPD GOPTKI Provinsi Jatim harus ikut berperan aktif meningkatkan kualitas SDM di Jatim, sesuai dengan peranannya meningkatkan kualitas menyelenggarakan pendidikan Taman Kanak-kanak. Kalau kualitas SDM tidak ditingkatkan maka dikhawatirkan akan sulit menghadapi persaingan di era global. 

    Dengan dukungan DPD GOPTKI Provinsi Jatim diharapkan akan tercipta generasi muda yang berakhlak mulia, dinamis, aktif, cerdas dan produktif. Yang nantinya kelak berkembang menjadi generasi yang mampu bersaing di kancah dunia tanpa batas sekarang ini.  

    “Pendidikan karakter pada usia dini merupakan proses belajar tentang segala aspek kehidupan yang dibutuhkan untuk membentuk kepribadian yang berkualitas. Maka, orang tua, guru, lingkungan dan masyarakat bertanggung jawab dan berperan sebagai pilar utamanya,” tandasnya. 

    Sementara itu Ketua DPD GOPTKI Provinsi Jatim Hj Chaeirani Yuliati Akhmad Sukardi, S.Sos mengatakan, dalam rentang waktu 60 tahun GOPTKI telah eksis menajdi salah satu  organisasi yang berperan  di bidang pendidikan anak usia dini. GOPTKI emmegang  peranan penting dalam quality control pendidikan anak usia dini karena GOPTKI merupakan wadah pemersatu organisasi, yayasan dan lembaga pendidikan penyelenggara taman kanak-kanak untuk menyatukan tujuan dalam rangka pembinaan anak usia dini. Maka, setiap organisasi anggota memiliki standar  dan persepsi yang sama dalam menyelenggarakan pendidikan anak usia dini, sesuai dengan kurikulum dari pemerintah.

    Rakerda GOPTKI dihadiri 130 orang peserta, terdiri dari Ketua DPC GOPTKI Kabupaten/ Kota se Jatim dan pengurus DPD GOPTKI Prov Jatim, dan organisasi wanita di Jatim.
    Rakerda juga dirangkai dengan seminar ke-Ayah Bundaan sebagai salah satu upaya agar orang tua menjadi lebih  aktif dalam memantau tumbuh kembang anak. 
    (C*08/Sil).
    Advertisemen

    Disclaimer: Gambar, artikel ataupun video yang ada di web ini terkadang berasal dari berbagai sumber media lain. Hak Cipta sepenuhnya dipegang oleh sumber tersebut. Jika ada masalah terkait hal ini, Anda dapat menghubungi kami disini.
    Related Posts
    Disqus Comments

    Tag Terpopuler

    © Copyright 2017 Majalah Fokus - Situs Berita Indonesia dan Dunia - All Rights Reserved - Created By JancoX Write by Menit.com